Pede Dong jadi Remaja Muslim!

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 07.17 | | 0 komentar »

Bener lho. Percaya diri itu bikin kita enjoy menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tan-tangan dan rintangan. Percaya diri pun diyakini bisa menem-patkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi. Duileee sampe segitunya ya? Bener. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba.
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan. Yakin itu.
Mungkin sebagian teman kita sutris banget pas ada yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang en bodoh. Emang dalem banget en nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!
Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.
Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak seh?
Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder en bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat. Betul?
Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder van rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama jenggot yang jumlahnya cuma lima lembar itu. Heheheh (apa hubungannya ya?)
Tetep cool ya…
Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingan aja ya? Kata teman saya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udah understand -lah dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini. Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah, ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa'ik alias asyik dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.
Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede? Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.
Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep cool, kita ngasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye. Insya Allah tetap bermanfaat kok.
Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini. Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar 'kekayaan' pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.
Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengem-bangan diri yang lebih realistik. Coba ye..
Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho, jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur. Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.
Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremeh-kan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Oya, ati-ati lho, kerana ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik en getop, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Kalo dipiki-piki, semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidak-mampuan menghargai diri sendiri--hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!
Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu. Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody's perfect dan it's okay if I made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).
Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?
Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)
Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke. Tempelin dekat meja belajarmu: “Saya pasti bisa!”, “Saya akan belajar dari kesalahan ini” “Hari esok milik saya”, “Islam pasti menang!”, “Aku ingin syahid”. Wis, pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.
Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah sobat. Seringjkali bahkan kudu berani ngambil risiko. Kami nggak perlu menghindari setiap risiko, melain-kan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain untuk meng-hindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain. Huhuy!
Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang menghadapinya.
Moga beberapa tips yang berhasil saya ramu dari berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede en tentunya tetep cool ya.
Islam bikin kita pede
Ada beberapa alasan yang sebenarnya bisa bikin kita pede dengan jadi muslim. Islam, agama kita, memiliki banyak kelebihan yang bisa dibanggakan. Dan tentunya bisa bikin pede dong. Jadi bener ya, kalo kita kenal dengan agama kita sendiri, dan tahu apa aja kelebihan-nya, insya Allah bikin pede.
Pertama , Islam mengajarkan bahwa tuhan kita adalah Allah. Maha segalanya. Tuhan yang lain mah lewaat deh. Firman Allah Swt.: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas [112]: 1-4)
Insya Allah ini juga bisa bikin kita pede. Kepada siapa lagi coba kita akan menyembah kecuali kepada Allah? Betul?
Kedua , Islam juga punya al-Quran. Ini benar-benar the amazing book . Pedoman hidup kita dari masalah yang kecil ampe yang besar. Mulai soal bersuci sampe pemerintahan dan negara. Wuih, mana ada kitab lain yang bisa begitu? Wah bener-bener bikin pede dan membanggakan banget.
Sampe-sampe W.E. Hocking berkomen-tar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikata¬kan, bahwa hingga pertengahan abad ke tiga¬belas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” ( The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461 )
Ketiga, kita punya nabi yang dikagumi orang sejagat. Rasulullah saw. diakui oleh kawan dan lawannya. Penulis buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia , Michael Hart, menyebutkan, “Dia (Muhammad saw.) adalah orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia lebih dari Newton dan Yesus (Nabi Isa) atau siapapun di dunia ini.”
Oke deh, paling nggak itu beberapa alasan kenapa kita kudu pede jadi remaja muslim. Yuk, kita sama-sama membangun rasa percaya diri dan mempertahankannya.Kita bisa mencoba mulai dari sekarang. Nggak perlu nunggu lama lagi. Apalagi, kita sebagai remaja muslim dan juga pengemban dakwah. Kalo sampe nggak pede, aduh, malu atuh!
Selengkapnya...

UN Jangan Langgar HAM

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 07.10 | | 0 komentar »

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian Nasional (UN) semestinya jangan sampai melanggar hak asasi anak, terutama hak untuk berbicara. Artinya, pemerintah jangan memaksakan kehendak untuk menyelenggarakan UN, tetapi harus mendengar aspirasi anak.
”Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, ada hak anak yang mesti dihargai, yakni hak anak untuk berbicara,” kata Johnny Nelson Simanjuntak, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Senin (21/12), saat menerima pengaduan dari siswa, guru, dan lembaga masyarakat yang menuntut pemerintah menunda atau menghentikan pelaksanaan UN.
Meski demikian, lanjut Johnny, dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) selama ini, aspirasi anak tidak didengarkan. Aspirasi anak diabaikan karena dianggap belum dewasa.
”Pelaksanaan UN itu untuk siapa? Jika untuk anak-anak bangsa, pemerintah mestinya mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dan keluhan mereka,” ka ta Johnny.

Pendidikan yang menjadi hak anak mestinya diselenggarakan dalam suasana yang kreatif, memacu semangat, dan menyenangkan. ”Bukan sebaliknya, menimbulkan ketakutan, stres, dan bahkan depresi,” katanya.
Selain itu, lanjut Johnny, jangan sampai pula UN menyebabkan anak-anak yang tidak lulus ujian kehilangan haknya untuk mendapatkan pendidikan.
Rekomendasi
Menurut Johnny, Komnas HAM telah merekomendasikan dan mendesak Presiden RI agar memerintahkan Mendiknas meninjau ulang penyelenggaraan UN. Rekomendasi lainnya, Komnas HAM mendesak Mendiknas untuk mengambil langkah-langkah konkret dengan meninjau dan atau menghentikan UN.
”Adapun untuk anak-anak korban UN, mereka bisa menuntut diberi hak reparasi, yakni hak untuk dipulihkan,” kata Johnny.
Selengkapnya...

Remaja dan Seks

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 07.05 | | 0 komentar »

oleh: Mestika Dewi

Apakah Anda pernah membaca tentang hasil penelitian Komnas Anak tahun 2008? 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan lagi. Terus akhir-akhir ini juga dibeberapa majalah dimuat mengenai tulisan tentang fenomena seks di usia remaja. Yang paling mengerikan adalah fakta bahwa ada remaja SMP yang mengaku melakukan hubungan seks di rumahnya sendiri di ruang televisi. Belum lagi, membaca artikel di majalah lain mengenai prostitusi di kalangan siswi remaja, ternyata hal itu dibuktikan benar pula dari penelitian yang dilakukan majalah tersebut.
Entah karena kurang perhatian orang tua, sekolah yang kurang dapat mengontrol hal ini atau memang karena tuntutan kemajuan jaman yang memaksa remaja melakukan hal ini? Entahlah. Remaja memang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Tugas utamanya adalah pembentukan identitas atau konsep diri, dan membentuknya dengan baik memang tidak mudah. Masalah-masalah remaja seperti ini, sering timbul karena konsep diri remaja juga yang bermasalah. Mengijinkan dirinya melakukan hal ini, merusak diri sendiri karena ia menilai dirinya secara kurang tepat.
Saat ini, sulit menemukan figur yang tepat untuk dijadikan model alias contoh bagi remaja untuk bertindak sebaiknya ia seperti apa. Hal ini, tampaknya dapat membuat remaja buntu mau harus bergerak di mana. Apalagi, informasi remaja juga sangat terbatas atas masalah ini. Dan sedihnya lagi, batasan yang kaku tanpa memberikan penjelasan, membuat remaja yang RASA INGIN TAHUNYA BESAR, malah ingin coba-coba, jadinya SALAH JUGA!
Beberapa kondisi remaja yang pernah penulis lihat, mungkin pula dapat memberikan gambaran remaja kita, ada yang menyedihkan ada dan ada pula yang mengharukan. Di pinggiran Jakarta Barat, Dumpit, masalah seks dengan melegalkannya menjadi pernikahan dini atas dasar masalah ekonomi yang mendesak, tampaknya sudah biasa. Orang tua di sini malah yang membiarkan anaknya menikah dini agar perekonomian orang tua membaik. Apa remaja ada pilihan?
Di sisi yang lain, di bagian Jakarta Barat yang lain, di daerah elitnya, remaja-remaja berkumpul untuk membahas bahwa pacaran sebaiknya tidak dilakukan dahulu, terkait dengan nilai-nilai budaya dan agama. Guru-guru yang memfasilitasi untuk pembahasan ini. Jangankan bicara mengenai seks secara vulgar, pacaran saja tidak boleh. Baik yah guru-gurunya, tapi apa itu cukup?
Ada pula, remaja yang khusus dibawa orang tuanya dari luar negeri untuk dikonsultasikan ke profesional, orang tua mulai prihatin karena anaknya pernah pulang hingga larut malam dengan ‘cipok’ sana-sini di lehernya. Usut punya usut, orang tua memang tidak pernah punya waktu dengan anaknya. Jadinya kaget deh, bingung.
Meski dianggap penting, pendidikan seks bagi remaja belum terlalu banyak dilakukan ternyata. Jarang ada guru yang kreatif yang bisa memfasilitasi hal ini, tapi ada koq seperti di atas, meski masih perlu dibenahi. Nah, mengharapkan dari guru saja, sebagai orang tua juga tampaknya tidak tepat. Sumber utama remaja bisa mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai seks (hal-hal yang berhubungan dengan jenis kelamin sampai dengan hubungan seksual) hanyalah bisa didapat secara tepat dari orang tua atau keluarga. Akan tetapi, biasanya orang tua atau keluarga sendiri yang risih membahasnya. Untungnya banyak buku-buku yang jadi pedoman untuk membahas masalah ini. Jadi bukan alasan untuk sulit melakukannya. Mungkin masalahnya, ada waktu tidak ya untuk membahasnya?


Akan tetapi yang paling penting sebagai remaja, tampaknya perlu untuk lebih MAU MENGAMBIL SIKAP DAN MENJADI ASERTIF (berani berkata ‘tidak'), bekal yang tampaknya akan dapat menjawab tantangan apapun agar tidak tergerus oleh jaman. PUNYA KONSEP DIRI YANG BAIK ITU MEMANG TIDAK MUDAH. AKAN TETAPI, SETIDAKNYA REMAJA TIDAK PERLU MERUSAK DIRI SENDIRI. BUKTIKAN MENJADI YANG TERBAIK DENGAN PRESTASI, MASA DEPAN TETAP DITANGAN PARA REMAJA, HARAPAN BANGSA KITA… Sebagai orang yang sudah lebih tua sedikit, mendukung remaja untuk maju. Kalau remaja ingin konsul sewaktu-waktu, silakan saja :)
Selengkapnya...


Menteri Urusan Tahanan Palestina Mohammad Faraj Al-Ghoul meminta negara-negara Arab untuk menyelamatkan perempuan Palestina dari ancaman terorisme Israel. Dengan nada kecewa Al-Ghoul mengeluhkan sikap negara-negara Arab yang mengabaikan nasib rakyat Palestina.

"Kemana kebanggaan mereka sebagai orang Arab. Mereka seharusnya melakukan sesuatu melihat apa yang terjadi pada kaum perempuan Palestina," ujar Al-Ghoul.

Perempuan Palestina sangat rentan menjadi korban teror yang dilakukan rezim Zionis Israel. Mereka ditangkapi dan diperlakukan sewenang-wenang oleh tentara-tentara Zionis.

"Para tentara (Zionis) pengecut itu merasa berhak berlagak sombong, menari, atau melakukan apapun sepanjang tidak ada yang berkata 'cukup!' dan sepanjang tidak rasa ke-Arab-an di hati kaum Muslimin dan orang-orang Arab itu," tandas Al-Ghoul dalam sebuah acara yang dihadiri ratusan menteri, keluarga tahanan, organisasi pekerja dan organisasi kemasyarakatan di depan kantor Kementerian Urusan tahanan Palestina.

Al-Ghoul mengatakan, rekaman video yang berisi seorang tentara Israel menari-nari di depan seorang tawanan Palestina cuma sebagian kecil dari pelecehan dan penghinaan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang menjadi tawanan mereka, baik tawanan laki-laki maupun perempuan.

Dalam rekaman video yang dipublikasikan sejumlah media massa beberapa waktu lalu, terlihat seorang tahanan Palestina bernama Ihsan Dababisa dengan mata ditututup dan tangan terborgol, sementara seorang tentara Israel sengaja menari-nari di depan Dababisa sebagai bentuk penghinaan.

Al-Ghoul mengecam komentar Israel yang menyebut Dababisa teroris. "Siapa yang teroris? Tawanan yang cuma seorang diri, matanya ditutup dan tangannya diborgol atau tentara Israel yang dengan senangnya menari dan menyanyi di depan seorang perempuan yang telah mereka culik?," kecam Al-Ghoul.

Negara-negara Arab yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 negara tidak pernah menunjukkan keseriusannya dalam masalah Palestina. Jangankan bertindak, mengeluarkan kecaman keras dan tegas terhadap kekejian Israel di Palestina pun tak pernah. (eramusim/din)
Selengkapnya...

TERUNGKAP, PENGGALIAN DI BAWAH MASJID AL AQSHA SEMAKIN MELUAS

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 06.59 | | 0 komentar »

kispa.org - Al-Aqsa Foundation menyerukan agar umat Islam bersatu untuk menghentikan penggalian di bawah komplek masjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh Yahudi Israel, sembari mengatakan bahwa mereka telah menerima foto-foto terbaru yang menunjukkan pendudukan zionis Israel telah mempercepat dan semakin mengembangkan penggalian mereka dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam laporan yang dipublikasikan pada hari Kamis kemarin (21/10), Al-Aqsa Foundation menegaskan bahwa penggalian di bawah kompleks Al-Aqsha merupakan ancaman serius bagi kelangsungan Masjid Al-Aqsha.

Al-Aqsa Foundation telah menerima dan memeriksa foto-foto yang menunjukkan semakin luas dan besarnya penggalian yang dilakukan oleh zionis Israel di bawah kompleks masjid Al-Aqsha dan sekitarnya yang berdekatan sepanjang ratusan meter.

Ditambahkan bahwa foto-foto yang terbaru yang diterima, menunjukkan bahwa ada jaringan terowongan dan penggalian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di bawah laut berdekatan dengan masjid Al-Aqsha, dan kemungkina ada direncanakan untuk menghubungkan terowongan ini.

Al-Aqsa Foundation menjelaskan juga bahwa rencana penggalian tersebut mencakup pembangunan konstruksi baru yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan dalam ritual Talmud serta pusat militer.

Yayasan tersebut menyatakan juga bahwa dari informasi yang mereka dapat dari saksi-saksi mata penduduk lokal, pendudukan Israel bekerja siang dan malam dengan ratusan orang penggali dan pekerja, yang kebanyakan merupakan pekerja asing dari Asia timur yang sama sekali tidak memahami bahasa Ibrani.(fq/islamtodayeramuslim/fn)
Selengkapnya...

KONVOI BANTUAN GAGAL MASUK GAZA

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 06.54 | | 0 komentar »

kispa.org - Konvoi kemanusiaan yang akan ke Gaza, termasuk diantaranya penumpang yang selamat dari insiden sebelumnya di armada Mavi Marmara, mereka gagal untuk masuk ke wilayah Gaza, ucap penyelenggara, Senin kemarin (18/10).

Konvoi Viva Palestina saat ini, sebagai konvoi terbesar untuk memecahkan embargo Gaza, yang telah melakukan perjalanan hampir 5.000 kilometer (3.000 mil) melalui jalan darat mulai dari Inggris. Sampai hari ini konvoi itu masih berada di pelabuhan Suriah Latakia untuk menuju Al-Arish, Mesir.

Awalnya konvoi itu dijadwalkan berangkat pada Minggu, konvoi ditunda akibat di menit-menit terakhir terjadi komplikasi atas persyaratan masuk oleh pemerintah Mesir, kata penyelenggara.

"Ini menimbulkan frustrasi bagi semua perserta akibat terjadinya penundaan lebih lanjut, yang menghentikan keberangkatan konvoi ke Gaza," ucap penyelenggara kepda pers. Tampaknya tidak mudah jalan perundingan antara penyelenggara dengan otoritas pemerintah Mesir."

Rombongan konvoi Viva Palestina telah bergabung dengan kapal dari Maroko, Aljazair, Yordania dan negara-negara Teluk Persia. Dua dari kapal tersebut dijadwalkan untuk melewati titik di mana pasukan Israel naik Marmara Mavi, Mei lalu.

Kapal utama dalam konvoi Palestina Viva, membawa 380 aktivis dari 42 negara, 147 kendaraan dan $ 5 juta bantuan medis, telah merapat di pelabuhan Suriah selama 12 hari terakhir. Tetapi belum diberi lampu hijau untuk berlayar ke Mesir setelah mediasi yang panjang dengan pihak berwenang Mesir dan Suriah.

Bantuan tidak akan sampai ke Gaza. Rencananya setalah tiba di pelabuhan Mesir, Senin, selanjutnya akan menumpuh jalan darat melalui perbatasan Rafah. "Kami ingin pergi ke Gaza secepat mungkin untuk mengantarkan barang dan untuk menunjukkan rakyat Gaza yang bahwa kita tidak meninggalkan mereka," kata pemimpin konvoi bantuan Kevin Ovenden.

Sebelumnya, Israel akibat desakan dan tekanan internasional mengumumkan, Juni lalu, bahwa Israel akan melonggarkan embargo atas Gaza, yang memungkinkan barang bahan bangunan mengalir dapat mengalr ke Gaza. (m/cnn/eramuslim/fn)
Selengkapnya...

MUS'AB BIN UMAIR - Da'i Mujahid

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 06.53 | | 0 komentar »

Mus’ab bin ‘Umair adalah sahabat Rasulullah yang sangat terkenal dan menjadi teladan kepada umat Islam sepanjang zaman.
Sebelum memeluk Islam lagi Mus’ab terkenal sebagai orang yang berperawakan lemah lembut, suka berpakaian kemas, mahal dan indah. Malah dia selalu berlawan dengan kawan-kawannya untuk berpakaian sedemikian. Keadaan dirinya yang mewah dan rupanya yang kacak menyebabkan Mus’ab menjadi kegilaan gadis di Makkah. Mereka sentiasa berangan-angan untuk menjadi isterinya.
Mus’ab sebenarnya adalah anak yang paling disayangi ibunya berbanding adik beradiknya yang lain. Apa sahaja permintaannya tidak pernah ditolak. Oleh itu tidaklah menghairankan apabila ibunya begitu marah selepas mendapat tahu Mus’ab telah menganut Islam.
Ibu dan ayahnya telah mengurung dan menyeksa Mus’ab selama beberapa hari dengan harapan dia akan meninggalkan Islam. Bagaimanapun tindakan itu tidak sedikit pun melemahkan keyakinannya. Pujukan dan ancaman ibunya tidak berkesan. Mereka sudah habis ikhtiar lalu membebaskannya buat sementara.
Tindakan ibunya tidak sedikit pun menimbulkan rasa takut pada Mus’ab, sebaliknya dia tidak jemu-jemu memujuk ibunya memeluk Islam kerana kasih pada ibunya. Mus’ab membuat pelbagai ikhtiar tetapi semua tindakannya hanya menambahkan lagi kemarahan dan kebencian ibunya.
Pada suatu hari Mus’ab melihat ibunya dalam keadaan pucat lesi. Dia pun bertanyakan sebabnya. Kata ibunya, dia telah berniat di hadapan berhala bahawa dia tidak akan makan dan minum sehingga Mus’ab meninggalkan Islamnya.
Cuba bayangkan bagaimana jika anda berada di tempat Mus’ab ketika itu, berhadapan dengan ibu yang hanya hampir tinggal nyawa ikan? Apakah jawapan anda? Tergamakkah anda membiarkannya terlantar begitu? Atau apakah ada jawapan lain yang lebih menggembirakan? Dengarlah jawapan Mus’ab kepada ibunya:
“Andaikata ibu mempunyai seratus nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu demi satu, nescaya saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali.”
Apa lagi lemahlah siibu mendengar jawapan sianak. Dengan jawapan tersebut juga, Mus’ab dihalau daripada rumah ibunya. Tinggallah Mus’ab bersama-sama Rasulullah dan sahabat-sahabat yang sangat daif ketika itu.
Untuk meneruskan kehidupannya, Mus’ab berusaha sendiri bekerja mencari nafkah dengan menjual kayu api. Apabila sampai berita ini kepada ibunya, dia merasa amat marah dan malu kerana kebangsawanannya telah dicemari oleh sikap Mus’ab. Adik-beradik Mus’ab juga sering menemui dan memujuknya supaya kembali menyembah berhala. Tetapi Mus’ab tetap mempertahankan keimanannya.
Sewaktu ancaman dan seksaan kaum Quraisy ke atas kaum Muslim menjadi-jadi, Rasulullah telah mengarahkan supaya sebahagian sahabat berhijrah ke Habysah. Mus’ab turut bersama-sama rombongan tersebut. Sekembalinya dari Habsyah, keadaan beliau semakin berubah. Kurus kering dan berpakaian compang-camping. Keadaan itu menimbulkan rasa sedih di dalam hati Rasulullah. Kata-kata Rasulullah mengenai Mus’ab sering disebut-sebut oleh sahabat:
“Segala puji bagi bagi Allah yang telah menukar dunia dengan penduduknya. Sesungguhnya dahulu saya melihat Mus’ab seorang pemuda yang hidup mewah di tengah-tengah ayah bondanya yang kaya raya. Kemudian dia meninggalkan itu semua kerana cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Apabila ibu Mus’ab mendapat tahu mengenai kepulangannya, dia memujuk anaknya supaya kembali kepada berhala. Dia mengutuskan adik Mus’ab yang bernama al-Rum untuk memujuknya. Namun Mus’ab tetap dengan pendiriannya. Bagaimanapun tanpa pengetahuan ibunya, al-Rum juga sudah memeluk Islam tetapi dia merahsiakannya.
Sewaktu berlaku peperangan Uhud, Mus’ab ditugaskan memegang panji-panji Islam. Peringkat kedua peperangan telah menyebabkan kekalahan di pihak tentera Muslimin. Tetapi Mus’ab tetap tidak berganjak dari tempatnya dan menyeru: “Muhammad adalah Rasul, dan sebelumnya telah banyak diutuskan rasul.”
Ketika itu, seorang tentera berkuda Quraisy, Ibn Qami’ah menyerbu ke arah Mus’ab dan melibas tangan kanannya yang memegang panji-panji Islam. Mus’ab menyambut panji-panji itu dan memegang dengan tangan kirinya sambil mengulang-ulang laungan tadi. Laungan itu menyebabkan Ibn Qami’ah bertambah marah dan menetak tangan kirinya pula. Mus’ab terus menyambut dan memeluk panji-panji itu dengan kedua-dua lengannya yang kudung. Akhirnya Ibn Qami’ah menikamnya dengan tombak. Maka gugurlah Mus’ab sebagai syuhada' Uhud.
Abu al-Rum, Amir ibn Rabi’ah dan Suwaibit ibn Sa’d telah berusaha mendapatkan panji-panji tersebut daripada jatuh ke bumi. Abu Rum telah berjaya merebutnya dan menyaksikan sendiri syahidnya Mus’ab. Abu Rum tidak dapat lagi menahan kesedihan melihat kesyahidan abangnya. Tangisannya memenuhi sekitar bukit Uhud. Ketika hendak dikafankan, tidak ada kain yang mencukupi untuk menutup mayat Mus’ab. Keadaan itu menyebabkan Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan hingga bercucuran air matanya. Keadaannya digambarkan dengan kata-kata yang sangat masyhur: Apabila ditarik ke atas, bahagian kakinya terbuka. Apabila ditarik ke bawah, kepalanya terbuka. Akhirnya, kain itu digunakan untuk menutup bahagian kepalanya dan kakinya ditutup dengan daun-daun kayu.
Demikian kisah kekuatan peribadi seorang hamba Allah dalam mempertahankan kebenaran dan kesucian Islam. Kisahnya mempamerkan usaha dan pengorbanannya yang tinggi untuk menegakkan kebenaran. Semua itu adalah hasil proses tarbiyah yang dilaksanakan oleh Rasulullah.
Mus’ab telah menjadi saksi kepada kita akan ketegasan mempertahankan aqidah yang tidak berbelah bagi terhadap Islam sekalipun teruji antara kasih sayang kepada ibunya dengan keimanan. Mus’ab lebih mengutamakan kehidupan Islam yang serba sederhana dan kekurangan berbanding darjat dan kehidupan yang mewah. Dia telah menghabiskan umurnya untuk Islam, meninggalkan kehebatan dunia, berhijrah zahir dan batin untuk mengambil kehebatan ukhrawi yang sejati sebagai bekalan kehidupan dalam perjuangan yang tidak pernah padam.
Selengkapnya...

Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 06.49 | | 0 komentar »


Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.

Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.

Bahkan dalam suatu kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ
تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.” (HR Bukhary)

Dalam hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

Berkata Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)

Dengan kata lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan Muslim yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta. Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan keberadaannya. Dan jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga-pun menjadi kecil.

Saudaraku, marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman setiap Muslim: Masuk surga...! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133)

Ya Allah, aku mohon kepadaMu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu dari MurkaMu dan NerakaMu.

Selengkapnya...

KAPMI X-Generation (2009-2010)

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 15.55 | | 0 komentar »


Semoga Ukhuwah Kita Tetap Tersimpul Sampai Nanti... Selengkapnya...

CERPEN : PELANGI SYURGA (BAGAIMANA KAPMI MENGAJARKAN UKHUWAH)

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 15.46 | , | 0 komentar »

“Besok panitia kumpul jam lima, tempat STM Pembangunan. Jarkom” sms seorang teman.
Hari itu, kami janjian di STM Pembangunan. Basecamp kegiatan anak KAPMI. Sore itu sekolah rame pelajar pulang sekolah. Aku segera menuju masjid. Sekitar dua – tiga orang pengurus sudah datang. “Kita jadi rapat bos” ujar seorang teman.
“Jadilah, ente tenang aja. Ntar juga pada dateng kok teman – teman” jawabku singkat.
Detik jam terus berlalu, sekolah sudah mulai sepi. Hanya terlihat mobil parkir depan ruangan. Mungkin mobil guru atau kepalah sekolah.
Tak berapa lama, peserta rapat berdatanga. Mulai tuh adegan cipika cipiki khas anak KAPMI (hehehe)
Rapat dimulai, MC membuka rapat. Dilanjutkan pembacaan tilawah. Langsung masuk agenda inti, persiapan acara Seminar Program Pelajar Masa Depan besok.
Rapat menghasilkan keputusan ikhwan mabit, sedangkan akhwat pulang. Ikhwan mendapat tugas menyiapkan tempat acara. Pembuatan master spanduk tempel dan menata ruangan. Akhwat bantu menata ruangan dan menyiapkan konsumsi untuk mabit dan esok hari.
Rapat berlangsung sebentar. Selesai rapat, ikhwan segera menuju tempat acara. Perjalanan memakan waktu sepuluh menit.
Pintu ruangan dibuka, sebuah ruangan luas terhampar. Masih kotor dan perlu dibereskan kembali. Teman – teman KAPMI mulai bekerja. Bangku ditata, lantai disapu dan meja pembicara dibereskan. Sebagian sibuk menyiapkan spanduk tempel. Akhwatnya tak kalah sigap. Mereka sudah membeli peralatan kain, lem dan gunting untuk pengerjaan spanduk. Tak ketinggalan makanan cemilan dan minuman. Mantep guys…..
Sekitar pukul enam, adzan maghrib berkumandang. Aktivitas berhenti sejenak. Panggilan Allah menyuruh kami semua menunaika sholat maghrib.
Usai maghrib, kami semua istirahat dan menunggu isya. Akhwat sendiri satu persatu pulang ke rumah masing – masing.
Sesudah shalat isya, kami melanjutkan kegiatan.
“Wah apa kelar nih akh bikin spanduk tempel?”ujar Witnoro.
“ Insya Allah, kelar kok. Kerjakan semampu kita”. Jawabku singkat.
Sekitar pukul delapan, genk grafika (begitu aku menyebutnya sekarang ) datang. Tri, Rusdi dan Rosyid membawa master spanduk.
“Nih akh sudah jadi. Tinggal nt gunting aja” kata Rusdi.
“Alhamdulillah “ jawab kami serempak.
“Tuh kan, tenang aje. Siapa menolong agama Allah, maka Allah pasti akan menolongnya” ujarku.
“Hehe bener juga, mantep deh anak – anak KAPMI Grafika ini” kata Hisyam.

Pekerjaan gunting menggunting ternyata lumayan merepotkan. Gimana gkaak merepotkan, yang digunting banyak banget. Tapi karena dinikmati dan dikerjain bareng – bareng tuh kerjaan gak terasa berat.
“Kira- kira kelar jam berapa ya nih kerjaan” kata Wisnu.
“Nyantai nu, nikmatin aje sih. Ntar juga kelar”jawab Hisyam.
“Yoi,,,akh” balas Wisnu.
Acara gunting master spanduk terus berjalan sampai larut malam. Rasa letih mendekati, badan rasanya meminta jatah istirahat. Wisnu mulai ngantuk, aku juga terserang virus ngantuk. Hisyam, Tri dan Rusdi masih semangat mengerjakan spanduk. Ubai meski ngantuk masih sempet bercanda tawa. Biasa gak dimanan – mana dia sama Tri langganan ngelawak. Kalo urusan humor, mereka dah paling jago.
Sekitar pukul dua malam, master selesai digunting. Agenda berikutnya menyusul. Memasang karton master spanduk untuk ditempelkan ke spanduk.
“wah dah pada teller nih bocah – bocah” kata Hisyam.
Wisnu tak mampu menahan kantuk. Aku juga sebenarnya letih, tapi ngelihat semangat teman – teman. Lanjut deh. Masa kalah ama ngantuk.
Sebelum melanjutkan membaca ceritanya, aku merenung sejenak. Teringat perkataan Syeikh Hasan Al Banna. Bukunya dulu ketika di KAPMI tak sempat aku mempelajari dan membacanya. Tapi sekarang, hatiku paham makna ucapan beliau ini.
“Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai
dari pada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai
penebus bagi kehoramatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau
menjadi cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang
membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidurdari pelupuk mata kami. Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.”

Lanjut yuk ceritanya…

Pemasangan spanduk mulai dikerjakan. Waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Rasa kantuk semakin menjadi – jadi menyerang pelupuk mata. Ubai dan Hisyam berusaha menyemangati.
“Ayo semangat teman – teman, bentar lagi kelar kok” kata Hisyam.
Pengerjaan terus berlanjut, satu demi satu huruf dari potongan kertas karton berhasil ditempelkan. Semangat terus dipompa, aku sendiri (dalam hati loh) berharap cepet selesai kok ngantuknya dah sulit ditahan nih.

Akhirnya………

Sekitar jam tiga pagi, pengerjaan spanduk tempel selesai. Kepuasaan menyelimuti hati dan gak pake tunggu waktu lama. Teman – teman langsung ambruk di tempat. Mereka terkapar dan tidur di lantai tempat mengerjakan spanduk.

Semua baru tersadarkan ketika subuh menjelang.
“Bangun akh, udah subuh tuh” kata Hisyam dan Ubai.
Kami semua bangun dan menuju masjid sekolah. Menunaikan perintah Allah untuk shalat subuh.
Selesai subuh, kami menuju lapangan bola. Letaknya tepat samping gedung seminar.
“Enaknya pagi – pagi, abis subuh maen bola”kata Tri sang spesialis gelandang (jangan tambahkan kata an dibelakang ya hehehe afwan Tri )
Keringat bercucuran, akhirnya permainan berhenti pukul setengah tujuh. Lumayan tuh maen bola setengah jam. Nguras keringat dan ngurusin badan. Tul gak?
Jam setengah tujuh akhwat pengurus KAPMI mulai berdatangan dan menyibukkan diri mempersiapkan meja tamu. Print kertas absensi tak ketinggalan.
Kami para ikhwan, menuju agenda bersih – bersih. Gak lama kok, Cuma sebentar palingan lima belas menit.
Jam terus berjalan (wah kabur donk yang ngelihat hehe). Sudah jam delapan, ruangan seminar dipenuhi ikhwan akhwat peserta seminar.
Pembicara sudah datang, Pak Nasrullah Nasution (Bang Acun) dari PAHAM Jakarta.
“Apa kabar bang?. Wah syukron nih dah datang pagi banget. Tapi afwan masih beres – beres nih bang” aku coba mencairkan suasana.
“Oke gak apa santai aja. Ane ngisi jam sembilan kan?” balas beliau.
“Iya bang”jawabku singkat.
Sekitar pukul Sembilan pemasangan spanduk selesai dan ruangan sudah beres. Witnoro dan Hisyam sebagai MC maju ke depan.
“Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh. “ kata Witnoro membuka acara.
Peserta serempak menjawab salam MC. Kedua orang MC semangat membuka acara. Kemudian dilanjutkan tilawah oleh Kamil. Suara syahdu Kamil mengalun merdu (kalah deh duet Anang – Syahrini ama suara ngajinya Kamil . iye gak bos ? hehehe).
Sambutan ketua pelaksana dan ketua KAPTIM berjalan lancar. Situasi cukup aman dan terkendali.
Sesi selanjutnya pemaparan materi oleh Bang Acun. Beliau maju ke depan, nah pas itulah tragedy memilukan terjadi. Ketika beliau semangat- semangatnya menyampaikan materi. Satu persatu huruf spanduk tempel berjatuhan. Entah apa sebabnya, kami hanya mampu menduga – duga. Mungkin karena lemnya kurang rekat.
Hatiku dag dig dug tak karuan. Sembari berharap, gugurnya huruf di spanduk tempel tidak berlanjut.
“Astagfirullah aladzim…”aku tak mampu berkata – kata lagi. Istigfar berkali – kali. Akhwat panitia mulai menitikkan air mata. Kami para ikhwan cukup terkejut melihat runtuhnya huruf spanduk tempel.
“akh gimana nih?” Ubai mulai panik. Aku mengantisipasi keadaan. Berusaha menenangkan panitia. Akhwatnya mulai sms “akh gimana nih, spanduknya kok pada lepas”. Ku jawab singkat “ lah ane juga bingung kok bisa begini. Lemnya kurang kuat kali” jawabku sekenanya.
Menjelang sesi penutup materi. Semua huruf spanduk sudah berguguran total. Tersisa kain spanduk tanpa huruf. Hatiku menjerit. Tak mampu menahan tangis mendalam. Tapi air mata tak dikeluarkan, sebab akan sangat malu di hadapan peserta, teman – teman panitia dan pembicara.
Sungguh pengalaman itu sulit dilupakan, setidaknya sampai sekarang terus dikenang sebagai pengalaman nyata perjuangan di KAPMI.

Jakarta, Jum’at 8 Oktober 2010.

Selengkapnya...

MERENUNGKAN KEMBALI MAKNA AKTIVIS KAPMI

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 18.00 | , , | 0 komentar »

(Bagian 1)

Menjadi aktivis dakwah adalah pilihan. Tidak semua manusia layak menyandangn predikat aktivis dakwah. Sebab ketika diminta berdakwah, belum tentu mereka mampu memikul tanggung jawab ini. Sebab mereka sadar pekerjaan dakwah adalah beban berat.


Tapi setiap pilihan menyisakan sebuah resiko. Baik atau buruk, tergantung bagaimana paradigm kita. Allah tegas menyatakan balasan menjadi aktivis dakwah. Siapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya (QS 47 : 7).


Terlebih predikat aktivis dakwah sekolah. Sebuah masa pembelajaran menyebarkan dakwah kepada sesama pelajar atau guru. Banyak tantangan menghampiri sehingga menuntut setiap pribadi mampu menuntaskannya.


Al – Qur’an menjelaskan masa pelajar adalah tahapan kuat diantara dua tahapan lemah, lemah karena masih anak – anak dan lemah karena tua renta (QS Ar Rum : 54). Sebuah keunikan yang diberikan Allah kepada pemuda khususnya pelajar. Dapat dikatakan masa pelajar adalah sarana melatih diri mengembakan potensi intelektual dan sarana membersihkan diri dari lumpur kemaksiatan. Sebab pemuda adalah calon pemimpin masa mendatang.



Kisah pemuda Kahfi menerangkan mentalitas pelajar (pemuda) Islam. Allah berfirman “ Sesungguhnya mereka adalah pemuda yang beriman kepada Rabb-Nya dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”. (QS Al Kahfi : 13). Mentalitas mengadakan perubahan, semangat rela berkorban dan pertolongan Allah menyelamatkan keimanan dan dakwah mereka.


Setidaknya ada tiga alasan mendasar mengapa dakwah pelajar berperan strategis. Pertama, dasar dakwah Islam adalah fitrah seorang muslim. Panggilan dakwah adalah kewajiban setiap muslim termasuk pelajar. Perkataan terbaik adalah menyeru kepada Allah , mengerjakan amal saleh dan menyerahkan diri kepada Allah.


Kita semua tahu, kondisi pemuda sekarang. Banyak disibukkan pembentukan karakter destruktif secara moral dan intelektual. Kegiatan duniawi sangat dominan, sehingga melahirkan perkataan “masa muda adalah masa berfoya – foya, lalu menikmati masa tua dan masuk syurga”. Berbagai projek keburukan membentang mulai dari pornografi, kekerasan di sekolah, pelarangan pemakaian jilbab dan isu tuduhan ekstrakurikuler ke-Islaman sebagai sarang terorisme.


Semua membutuhkan penegasan “dakwah mengajarkan kebaikan, tidak melahirkan keburukan”. Jika ada keburukan, bukan salah dakwah melainkan pelaku dakwah itu sendiri.


Kedua, pemuda kuat secara jasmani. Pemuda Thalut dipilih Allah karena kuat jasmani dan memiliki wawasan luas. Keluasan cakrawala pengetahuan melahirkan sikap bijaksana. Ketika perjalanan perang melawan Jalut, pasukan Thalut menyeberangi sungai. Thalut meminta pasukan tidak meminum air sungai, tapi hanya segelintir pemuda mentaati perintahnya. Akhirnya Allah menakdirkan jumlah pemuda sedikit itu menang pertempuran. Dan memunculkan anak muda pilihan bernama Daud (QS Al Baqarah 249 – 251).


Ketiga pemuda khususnya usia pelajar memiliki kematangan rohani. Pelajar adalah kelompok manusia muda energik, penuh idealisme dan memiliki kebersihan rohani. Kebersihan hati merupakan fondasi fundamental pembentukan karakteristik keimanan. Belum ada tanggung jawab politik dan beban sejarah. Momentum ini adalah potensi emas untuk diarahkan sesuai kebaikan sehingga melahirkan kebencian terhadap keburukan.


Kisah keimanan Ibrahim merupakan teladan terbaik. Dalam pencarian Tuhan, Ibrahim menemukan berbagai fenomena alam. Akalnya bekerja sehingga menimbulkan kesadaran siapa Tuhan yang sebenarnya. Ketika sudah meyakini Tuhan itu Allah, beliau beriman dan membenci berhala.


Puncak keimanan terjadi ketika beliau berdialog dengan kaumnya. Sebuah dialog logis dan rasional tentang ketuhanan. Semua berujung sikap berani menghancurkan berhala. Beliau yakin, berhala adalah ciptaan Allah. Jadi bukan Tuhan.


Jakarta, 10 Oktober 2010
Selengkapnya...

KAPMI : POTRET BARU GERAKAN PELAJAR

Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 16.41 | , | 0 komentar »

Pergerakan pelajar terbilang jarang diperbincangkan. Hampir semua akses bacaan berkisah gerakan mahasiswa. Itu wajar mengingat gerakan pelajar belum dikenal luas. Studi gerakan pelajar juga masih terbatas. Tak heran agak sulit mengungkap jati diri dan gerakan pelajar di Indonesia.

Ketika masa kemerdekaan, pelajar adalah elemen strategis. Mereka ditempatkan bersama mahasiswa sebagai kelompok pemuda pejuang. Kita dapat menyaksikan potret tentara Pelajar Indonesia misalnya. Perjuangan mereka sedikit banyak membantu pengusiran kaum penjajah.

Masa revolusi fisik, pelajar berusaha diberdayakan secara maksimal. Beratnya medan juang melawan Belanda mau tidak mau harus melibatkan semua elemen. Sehingga pelajar menjadi bagian penting di dalamnya. Mereka dipandang sebagai kelompok pemuda terdidik yang mampu membantu rakyat merebut kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, gerakan pelajar menghilang. Sekitar tahun 1965/1966, mereka baru bermunculan dalam organisasi KAPI. Bentuk kesatuan aksi dipilih mengikuti skema geraka kemahasiswaan. Bersama KAMI, pelajar menggelar demonstrasi menetang otoriternya Soekarno. Sejarah membukukan, nilai strategis partisipasi pelajar membantu kejatuhan rezim Orde Lama pimpinan Soekarno.

Seakan mengulang sebuah siklus sejarah, polanya kembali terjadi. Mungkin karena minimnya akses poiltik pelajar, prestasi perjuangan gerakan ini hilang ditelan angin. Eksistensi PII, GP Ansor dan gerakan pelajar lain dibawah naungan parpol tak dirasakan masyarakat. Selama kekuasaan Soeharto terhitung PII (Pelajar Islam Indonesia) saja yang berani mengkonfrontasikan kebijakan Soeharto yang tidak pro rakyat. ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) dan Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) tidak begitu terlihat peran strategisnya.Tapi peran mereka dalam dakwah pelajar tentu tak dilupakan begitu saja.

Tahun 1999, mulai muncul Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia. Organisasi pelajar gerakan tarbiyah ini adalah kumpulan pelajar Rohani Islam. Sejak awal mereka menegaskan dirinya sebagai manifestasi gerakan politik dakwah pelajar. Bentuk kesatuan aksi dipilih karena organ ini dasarnya berusaha menyatukan gabungan Rohis yang marak di sekolah masa itu.

Seperti pendahulunya (PII, IRM dan IPNU), KAPMI menyentuh ranah sekolah. Bedanya KAPMI dominan di sekolah sekuler/umum bukan berbasiskan agama. Belakangan baru banyak aktivis sekolah agama masuk KAPMI. Satu yang unik, KAPMI melebarkan sayapnya ke berbagai sekolah umum. Tidak berusaha membatasi sekolah agama yang umumnya bernaung pada sebuah ormas. Sehingga tak jarang arus pemikiran para aktivisnya beragam sebab berbeda latar belakang.

NB : Tulisan ini dibuat untuk mengenang masa mudaku di KAPMI dan ditujukan kepada pelajar KAPMI


oleh : Inggar (ALumni KAPMI)

Selengkapnya...