Jika tidak bisa dikatakan gawat, maka Al-Aqsa sekarang berada dalam situasi yang membara.

Hamas telah menyerukan kepada negara-negara Arab dan kaum muslim untuk menekan Israel menghentikan serangan ke Masjid Al-Aqsa sekaligus mengakhiri pendudukan tempat-tempat suci.

Skenario Israel saat ini adalah Yahudi menduduki seluruh kota Yerusalem dan Al-Quds serta menghancurkan Masjid Al-Aqsa, begitu Fawzi Barhoum, Jurubicara Hamas mengatakan hari Minggu kemarin.

Barhoum menambahkan bahwa Israel memulai plot lama ini ketika mengintensifkan kegiatan pemukiman, mengungsikan rakyat Palestina, menghancurkan rumah mereka, membatalkan kartu identitas mereka, meningkatkan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, dan menyebutkan nama-nama jalananYahudi jalanan di kota suci .

Baru-baru ini serangan-serangan Israel Quds dilakukan sebagai tujuan dari perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk meyahudikan seluruh Palestina sekarang.

Hamas mengatakan bahwa bangsa Arab yang diam, serta plintat-plintutnya Otoritas Palestina telah mendorong Israel meningkatkan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa.

Pada hari Minggu, sedikitnya 17 warga Palestina luka-luka dan tujuh lainnya ditahan dalam konfrontasi sengit antara rakyat Palestina yang hanya menggunakan batu, sepatu, dan tangan kosong dengan pasukan Israel bersenjata lengkap, di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa.

Kaum Muslim seharusnya percaya bahwa seringnya serangan-serangan Israel di Masjid Al-Aqsa merupakan bagian dari kampanye yang menargetkan yahudisasi kota suci Yerusalem Al-Quds.




Sinagog Hurva Di Masjid Al Aqsa Adalah Perang Dari Yahudi

Sinagog bernama Hurva itu memang telah berdiri di Masjid Al-Aqsa. Letaknya hanya sekitar 400 meter meter dari Masjid Al-Aqsa. Ini adalah sesuatu yang sudah sangat di luar batas.

Sementara berbagai media internasional menurunkan berita perihal kecaman Amerika terhadap Israel terhadap rencana pemukiman Yahudi di Yerusalem, seolah-olah Amerika berseberangan dengan Israel, namun tidak satupun (atau hampir tidak ada) yang membahas berdirinya sinagog Hurva ini.

Dalam beberapa hari belakangan ini, ratusan orang Palestina terus melakukan perlawanan dengan hanya bersenjatakan batu, dan dibalas dengan senjata api oleh tentara Israel.

Bentrokan ini akhirnya mengapungkan wacana dilakukannya intifadhah ketiga. Tapi di balik itu, ada juga rasa skeptis itu akan terjadi. Pasalnya, peristiwa Gaza tahun kemarin yang benar-benar kejam luar biasa saja, rakyat Palestina susah untuk melakukan perlawanan massal, apalagi di tengah krisis yang sedang berlangsung,

Hamas menyebutkan bahwa pekerjaan restorasi di sinagoga Hurva membahayakan keberadaan Masjid Al-Aqsa. Namun Israel membantah keras tuduhan ini.

Sementara beberapa anggota parlemen Arab memperingatkan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa tindakan Israel di Yerusalem dapat memicu gelombang baru kekerasan.

0 komentar

Posting Komentar