Di era globalisasi ini, dimana teknologi dan informasi semakin menunjukan tajinya dan sebab itu pula racun hedonism mulai melancarkan serangannya ke berbagai macam pola kehidupan, dari mulai aktivis sampai pengemis terkena dampaknya. Dan parahnya, hedonism ini lebih kental di kalangan remaja, yang membuat para aktivis islam di buat kalang kabut karenanya. Penyakit ini diperparah dengan sedikitnya uswah yang dapat membimbing & mengkomandoi para pemuda.
Di tengah-tengah kondisi yang sedang bergejolak itulah sekelompok pemuda hadir untuk mengambil peran sebagai bagian dari solusi terhadap permasalahan tersebut, dengan tekad bahwa pemuda hari ini adalah generasi perubah. yakni yang dapat mengubah ummat islam yang sedang carut-marut kaearah yang lebih baik. Mereka berkumpul dan menggagas suatu gerakan yang focus dalam hal tersebut yang diberi nama KOMUNITAS SAHABAT ROHIS (KSR). Sebagai wadah penyatu ikatan pelajar muslim Indonesia kearah yang lebih baik.
Sementara itu, masih banyaknya para aktivis yang masih berjuang sendirian ataupun berklompok di daerahnya saja. Yang membuat ummat semakin tercera berai karnanya. Mulai perlahan-lahan banyak sekolah yang menutup diri untuk Rohis (sebagai Aktivis Dakwah Sekolah), banyak yang mulai di bubarkan karena kurangnya pengalaman, dukungan, birokrasi, dan sebagainya. Masih banyak yang ingin maju sendiri tanpa melihat saudaranya. Bukankah muslim itu bersaudara? Oleh karena itu di gagaslah suatu komunitas yang mewadahi perjuangan tersebut, khususnya dikalangan pelajar.
Maka hadirlah KSR (Komunitas Sahabat Rohis) – Suatu wadah yang akan menaungi pergerakan rohis – rohis di 5 daerah se-DKI Jakarta.
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" (QS. Al Hujjrot : 10)
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)
Ketika Allah telah menetapkan sesuatu, maka tak ada seorang makhluk pun yang dapat mengubahnya. Ketika secercah harapan muncul dalam hati, ia akan membangkitkan kembali niat kita dalam mengarungi samudra kehidupan. Dan, ketika ujung tombak telah ‘ditancapkan’, saat itulah kita harus berjuang.
Mungkin ini mimpi kami.. Tapi dari sinilah semua bermula...
Dari sebuah cita-cita demi Islam dan menegakannya...
Demi kehidupan masa depan lebih baik...
Mohon Dukungan dari Banyak Pihak...
Hasbunallaahu wani’mal wakiil ni’mal maula wani’mannashiir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar