"……Cinta merupakan totalitas perhatian dan tindakan menuju sesuatu yang kita cintai. Cinta bukan sekedar kata-kata, bukan sekedar merenung-renung kemudian menyingkirkan diri dari segala tantangan. "
Cinta butuh pengorbanan, butuh pembuktian
Ngomong-ngomong soal kasih sayang alias cinta, apa bener cinta sama makhluk yang dikasihi adalah segala-galanya ? sebenernya untuk siapa sih cinta tertinggi kita persembahkan? untuk-Nya kah ? atau Untuknya ? Makanya simak abis yuk .........
Masih inget kan dengan firman Allah di Surat Al An’am ayat 162 : ” sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.” Ayat itu menggambarkan seluruh hasrat, gerak, kehidupan, dan akhir kehidupan kita hanya untuk Allah yang Maha berlimpah Cintanya. Ini membuktikan bahwa cinta tertinggi kita pun semestinya hanya dipersembahkan untuk Sang Pencipta, Yang Maha Rahman dan Rahim, Allah s.w.t. Makanya nggak heran kalo Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kesempurnaan seorang hamba bergantung pada dua kekuatan, yaitu ilmu dan mahabbah (cinta). Adapun sebaik-baik ilmu adalah ilmu tentang Allah dan mahabbah paling tinggi adalah mencintai-Nya. (Pesan-pesan spiritual Ibnul Qayyim).
So, apa sih cinta itu? Nggak ada batasan akurat tentang cinta, yang jelas cinta merupakan totalitas perhatian dan tindakan menuju sesuatu yang kita cintai. Cinta bukan sekedar kata-kata, bukan sekedar merenung-renung kemudian menyingkirkan diri dari segala tantangan. Cinta butuh pengorbanan, butuh pembuktian. Tapi jangan salah, buah dari pengorbanan itu akan memberikan satu nikmat yang luar biasa besarnya. Apalagi kalau iti kita tunjukan buat Yang Menciptakan kita, yang paling mengetahui diri kita, jelas dong imbalannya tiada terkatakan, Subhanallah....saking besarnya cinta Allah sama kita, nikmatn-Nya pun nggak bakalan bisa kita hitung.
Terus gimana dengan cinta kita buat orang tua, temen, saudara atau someone yang spesial di hati kita ?? Jelas dong kita harus menunjukan kasih sayang kita pada mereka, tapi semuanya itu tetap dalam kerangka menuju cinta Allah, atau pendeknya kita cinta orang tua karena Allah, cinta temen karena Allah, termasuk cinta pada ”nya” karena Allah. Tapi buat someone, jelas harus merhatiin gimana aturan islam dalam bergaul dengan lawan jenis, dengan kata lain nggak melanggar aturan-aturan Allah.
Sobat, kalu kita udah mencintai seseorang, segala yang ia sukai bakal kita laksankan, begitu juga kalau kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka segala perintah-Nya bakal kita laksanakan. Itu yang namanya cinta sejati, yang tak lekang oleh zaman dan tetap abadi selamanya. So, mari kita berjuang untuk merai cinta-Nya dan memberikan setulus hati cinta kita untuk-Nya dan untuknya karena Allah. Wallahu A’alam bishawwab.
Cinta, Antara Untuk-NYA dan Untuknya
Diposting oleh KAPMI Daerah Jakarta Selatan | 08.11 | Antara Untuk-NYA dan Untuknya, artikel, Cinta, keputrian | 0 komentar »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar