TASIKMALAYA--MI: Sebanyak 800 siswa tingkat sekolah dasar (SD) di kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) pengguna narkotika dan obat-obatan melalui peredaran terhadap makanan dan permen.

Kepala bidang pendidikan dan penyuluhan gerakan anti narkoba (Granat) Kota Tasikmalaya, Lefran Osak, kepada wartawan, Selasa (1/12), mengatakan jumlah 800 siswa SD tersebut pengguna narkoba keterangan dari data badan narkotika nasional (BNN).

"Jumlah pengguna narkoba pada siswa SD keterangan dari data BNN, salah satunya beredar melalui jajakan makanan dan permen yang dikonsumsi siswa," katanya.

Ia menjelaskan data tersebut merupakan data terakhir dari BNN Agustus 2009 yang dinilai ironis peredaran narkoba hingga sampai pada kalangan pelajar siswa SD di Kota Tasikmalaya.

Menurutnya kandungan narkoba yang dicampur dengan jajanan makanan dan permen hingga dikonsumsi siswa sulit diketahui jaringan peredarannya di kota Tasikmalaya.

Namun ia berharap, pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua agar hati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya agar kalangan pelajar tidak terjerumus mengkonsumsi narkoba.

Kata Lefran pihak Granat akan melakukan peninjauan dilapangan terkait peredaran narkoba terhadap kalangan siswa SD di Kota Tasikmalaya.

"Kami melakukan sosialisasi sejak dini agar tidak mengkonsumsi narkoba yang dilakukan bukan hanya di kalangan siswa SD tetapi ke tingkat SMP, SMA dan masyarakat," katanya.

Sementara itu kata Lefran, dari BNN, jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar Tasikmalaya merupakan peringkat pertama di Jabar terhitung dari data terakhir Agustus 2009.

Dijelaskannya data BNN untuk siswa SMP mencapai 1.400 orang, siswa SMA mencapai 1.600 orang pengguna narkoba. "Ini perlu ditingkatkan sosialisasi kepada remaja pelajar agar tidak menggunakan narkoba, dengan harapan angka tersebut dapat menurun," katanya. (Ant/OL-02)

0 komentar

Posting Komentar