Berjuta larik puisi pulang ke rumah sunyi
Mereka tak sanggup bercerita tentang para pengungsi
Di mana mesti diletakkan tanpa perasaan sangsi
Tubuh Palestina yang ditopang gemetar sepasang kaki
Ketika terpandang oleh mereka awan jingga senja
Seolah isyarat untuk terus terjaga
Ketika terdengar oleh mereka derap langkah tentara
Tiba waktunya untuk tak sekadar berjaga
Jalan yang mereka tempuh tak memiliki udara
Gua panjang penderitaan setia mengelilingi
Udara yang mereka hirup adalah jalan perang
Lukisan kepedihan dipahat pada ruh yang pergi
Luka terlampau nyeri karena nyaris tak terpahami
Darah terlampau merah karena tak ingin menyerah
Hidup begitu gugup berpetak-umpet dengan maut
Mati tak lagi ditakuti seperti janji yang harus ditepati
Akhirnya berjuta larik puisi kembali ke rumah sunyi
Mereka ingin tinggal di sudut rak perpustakaan
Untuk sekali waktu menjadi alamat ziarah
Tempat berhimpun para syuhada yang tak pernah sungguh-sungguh mati
Mereka tak sanggup bercerita tentang para pengungsi
Di mana mesti diletakkan tanpa perasaan sangsi
Tubuh Palestina yang ditopang gemetar sepasang kaki
Ketika terpandang oleh mereka awan jingga senja
Seolah isyarat untuk terus terjaga
Ketika terdengar oleh mereka derap langkah tentara
Tiba waktunya untuk tak sekadar berjaga
Jalan yang mereka tempuh tak memiliki udara
Gua panjang penderitaan setia mengelilingi
Udara yang mereka hirup adalah jalan perang
Lukisan kepedihan dipahat pada ruh yang pergi
Luka terlampau nyeri karena nyaris tak terpahami
Darah terlampau merah karena tak ingin menyerah
Hidup begitu gugup berpetak-umpet dengan maut
Mati tak lagi ditakuti seperti janji yang harus ditepati
Akhirnya berjuta larik puisi kembali ke rumah sunyi
Mereka ingin tinggal di sudut rak perpustakaan
Untuk sekali waktu menjadi alamat ziarah
Tempat berhimpun para syuhada yang tak pernah sungguh-sungguh mati
Puisi Perjuangan Palestina
Karya : Habiburrahman Saerozi
Karya : Habiburrahman Saerozi
0 komentar
Posting Komentar